Minggu, 12 April 2009


Semioteka Rajatega
by Homicide
MC hari ini lebih banyak memakai topeng dari Zapatistahampir sulit membedakan antara bacot patriot dan miskin logikabicara tentang skill dan kompetisi, mengobral sompraljatuh setelah berkoar, lari dengan ujung kontol terbakarMC butuh federasi dan breakbeats berdasiuntuk sekantung wacana basi dan eksistensiMC Tampon, mencoba membuat mall menjadi Saigonamunisi tanpa kanon, mucikari martir yang gagal mencari bondonsarat kritik, kosong esensi seperti kotbah kyai Golkarbongkar essay kacangan lulabi usang pasca makargelora manuver rima Kahar Muzakartak akan pernah dapat menyentuh beat pembebasan B-Boy Ali Asgharhiphop chauvinis, kontol kalian bau amis, memang tak akan pernah habispersis duet Hitler tanpa kumis dan Earth Crisiskrisis identitas, menyebut teman nongkrongnya ‘niggaz’sebut dan diss nama kami, kubuat bacot kalian karam seperti Tampomasberusaha setengah mati menjadi negasiberlindung dibelakang pembenaran interpretasi, basa-basimengobarkan kebanggaan dengan microphone terserettak sabar menunggu saat monumental kalian berduet dengan Eurrico Guterrez /Ternyata rencana invasimu lebih meleset dari konsepsidan prediksi partai marxist akan kematian borjuasimelemparkan invitasi MC pada setiap rimadan Homicide masih mendominasi sensus kematian populasi akibat rajasingaMC adalah negara yang membuat kontradiksi tak pernah finaltanpa menifestasi yang sesubstansial gerilyawan maoist di Nepallirikal neoliberal, yang memaksa indeks lirikmu turun drastisdan terlihat lebih dungu dari logika formal, terlalu tipikaldan masih jauh dibawah horizon minimalmemiliki nasib yang sama dengan PSSI dalam kancah internasionalhadirkan konfrontasi maka MC lari mencari pengacaradan mengakhiri argumen dengan histeria seperti Yudhistira tanpa hak ciptajangan berharap unggul dengan skill bualan ala TV Mediayang membuat kau dan Iwa tersungkur dalam satu kriteria///representasi yang membuatmu nampak seperti fatamorganamembuat setiap microphone battle berakhir dengan wajah yang samapersetan dengan persatuan, hiphop hanya memiliki empat unsurdua mikrofon, kau dan aku, tentukan siapa yang lebih dulu tersungkur /Memang memuakkan melayani diplomasi scene lawakantapi pasti kalian dapatkan jika kalian menginginkan konflik atas nama kebanggaanbidani bacot murahan tentang imortalitas hiphop seperti liang duburpahlawan kesiangan yang membuat lagu lama konservatif keluar liang kuburkarena aku adalah seorang kapiten nerakamematahkan pedang panjang para lokalis duplikat dan plagiat para Wu-Tangarwah objek kritik lapuk layak sosialisme ilmiahkalian ancam kami dengan lulabi akidahpaku dalam bingkai kaca keagungan moralitas, persetan kuantitaskematian memang identitas yang tak perlu imortalitaslabel adalah reduksi, komoditas residu industrikultural hegemoni, membidani oponen dalam posisiProsa pramudya yang bukan Ananta ToerMengepal jemari meski dengan batas teritori yang terkuburmemenej kalbu tanpa retorika Aa Gymnastiarmenembus urat nadi distribusi tanpa harus membuat izinku terdaftarMC menabur bensin dan tak pernah punya nyali menyalakan korekmembacot dibelakang punggung lebih parah dari CekNRicek[] MC Yang sama petantang-petentengsekarang membawa aikon biz lebih banyak daripada anggota SlankKalian para martir hiphop, patriot tai kucingYang membela lubang pantat logika dengan darahSiapkan microphone kalian dan siapkan untuk menutup lubang tai sejarahdan bagi kalian yang menginterpretasikan lagu ini untuk kalian..Lebok tah Anjing!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar